Till the End of The Moon

Till the End of The Moon – Pemimpin tentara pemberontak mengayunkan pedangnya ke leherku di menara kota, saat aku menghadapi jalan buntu. Kemudian, sambil tersenyum lebar, dia berkata kepada Tantai Jin, “Antara istrimu dan Nona Ye, hanya satu yang bisa hidup. Siapa yang akan kamu pilih?” Sistem dengan hati-hati memandang Ye Bingshang, yang menangis, dan berkata, “Tuan, dia akan memilihmu.” “Lepaskan Bingshang,” perintah Tantai Jin tanpa ragu-ragu. “Uh oh,” kata sistem. “Uh oh,” kataku. “Tantai Jin pasti tahu bahwa keluargamu besar dan memiliki banyak properti,” kata sistem itu meyakinkan. “Akibatnya, dia pasti berpikir bahwa penjaga rahasia akan menyelamatkanmu.” Tantai Jin berpikiran sama. Jadi, pada hari itu, di hadapan 300 ribu pria, aku tersenyum padanya dan melompat dari menara kota, di bawah tatapannya yang hancur. Aku bahkan tidak meninggalkan seluruh tubuhku untuknya. Jadi, inilah ‘BE’ akhir yang telah saya pilih untuk Tantai Jin.Sebagai kaisar baru, rambut Tantai Jin memutih dalam semalam di tahun pertama Jinghe. Kemudian dia berubah menjadi iblis gila yang membantai kota, bahkan memenggal kepala Ye Bingshang. Dan setelah Nirwana, saya, yang telah melihat cinta tanpa harapan selama beberapa tahun ini, kembali ke alam budidaya abadi. Menjadi peri kecil membuatku bahagia juga. Bertahun-tahun kemudian, saya diklaim sebagai cahaya bulan putih dari dewa yang jatuh di seluruh alam budidaya abadi. Tantai Jin tidak pernah menangis sepanjang hidupnya. Tidak ada seorang pun yang pernah menyaksikan kondisi lemahnya, bahkan jika matanya dicungkil dan pembuluh darah meridiannya dipotong. Itu adalah hari yang akan dikenang semua orang seumur hidup mereka. Dengan darah dan air mata mengalir di pipinya seperti manik-manik, dia memohon belas kasihan.